| Ditulis oleh Harian Bangsa |
| Jumat, 18 Februari 2011 10:07 |
Jombang-HARIAN BANGSADitengah hujan yang terus mengguyur area komples makam Tebuireng, Jombang, dan di tengah bacaan tahlil dan doa ribuan peziarah, makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kemarin ambles. Amblesnya makam ini kontan saja membuat keterkejutan peziarah maupun petugas makam Teburireng. Seperti sudah banyak diberitakan, sejak Gus Dur dimakamkan di Tebuireng, kompleks pemakaman ini jadi magnet yang luar biasa. Derasnya hujan sejak pagi tak menyurutkan niat ribuan peziarah untuk terus memanjatkan doa dimakam keluarga pendiri NU ini khususnya di depan makam almarhum Gus Dur. Setahun silam semenjak mantan Presiden RI ke IV ini meninggal dan dimakamkan di Tebu Ireng, Jombang mulai menjadi kota wisata reliigi ke 10 dalam kunjungan ke makam sembilam wali yang lain. Disaat lantunan doa dan tahlil dipanjatkan, dikala suara-suara lirih berpacu dengan kencangnya angin dan derasnya hujan, tanah di pusara pendiri Partai kebangkitan Bangsa ini tiba-tiba ambles. Sontak kejadian ini membuat penjaga dan pengurus pondok pesantren tebu ireng kalang kabut. Sebuah lubang akibat gerusan air menganga lebar sehingga menampakkan kain kafan pembungkus tubuh tokoh yang dikenal dengan berbagai anekdotnya ini. Salah satu pedagang asongan yang biasa menjual VCD yang berisi sepak terjang dan perjuangan Gus Dur lari tergopoh-gopoh. “Namanya pak Waldi, ia lari dan melaporkan kejadian itu ke saya yang kebetulan sedang berjaga di pos utara (pos pintu keluar masuk para peziarah),” terang Zainul salah satu penjaga pondok, kamis (17/2) sore. Zainul menerangkan seketika ia berlari menuju areal makam. Dalam hitungan detik lubang di pusara Gus Dur ini pun segera ditutupi dengan pasir ala kadarnya. Baik penjaga dan pengurus pondok langsung membuat barisan blokade untuk menutupi lubang dipusara Gus Dur. Hal ini dimaksudkan agar peziarah tidak sampai mengambil gambar. Dimana jasad Gus Dur yang sudah setahun lebih dimakamkan masih tetap utuh. Kendati kabar fenomena langka ini secepatnya disembunyikan oleh pengurus pondok, namun secepat laju angin, kabar ini pun berhembus kemana-mana. Ketika koran ini mencoba menelusuri kebenaran tentang kejadian yang merupakan rahasia ilahi tersebut, banyak hal yang terkesan di sembunyikan. Salah satunya ketika M.Hasan, salah satu penjaga pos utama pondok pesantren Tebu Ireng. Bapak kandung dari Zainul, penjaga yang kali pertama menerima laporan amblesnya makam Gus Dur ini menceritakan, dirinya juga ikut menutupi lubang di makam Gus Dur tersebut. Dibawah guyuran hujan itu dia mengaku bersama empat orang yang lain termasuk anaknya Zainul, melihat sesuatu yang ganjil. “Tapi saya gak berani cerita itu bukan wewenang saya,” kilah Hasan. Pria yang mengaku sudah mengabdi selama 15 tahun di pesantren Tebuireng ini juga menegaskan pasca amblesnya makam Gus Dur, dua putri Gus Dur langsung datang dan menggelar rapat keluarga. Namun dengan sedikit, didesak akhirnya Hasan mengaku. Saat tanah makam Gus Dur ambles akibat guyuran hujan, dirinya dan sejumlah saksi mata melihat sendiri, jasad Gus Dur masih utuh meski sudah tertanam selama setahun lebih. Bahkan, kain kafan yang membungkus jasadnya, tidak koyak sedikit pun meski sedkiti kotor lantaran tertimbun tanah. Subhanallah. Sementara itu, menanggapi fenomena ini, Wakil Ketua DPW PKB Jatim HM Masud Adnan, mengatakan ini merupakan bukti bahwa Gus Dur adalah benar-benar waliyullah. Karena menurut alumni pondok pesantren Tebuireng yang banyak menulis tentang Gus Dur ini, tetap utuh jasad dan kafan itu tetap putih menunjukkan bila Gus Dur manusia yang putih dan suci dalam pandangan agama. “Apalagi Gus Dur ketika Wafat semua merasa hatinya tergugah dan tersadar bila Gus Dur ini bagian dari bangsa Indonesia, Islam dan dunia internasional. Sehingga tampaknya Tuhan menggugah hati warga untuk datang berbondong-bondong datang ke makamnya,” kata Masud Adnan. Logikanya, sambung Masud, orang yang dikubur lebih dari satu tahun maka jasadnya akan dimakan oleh tanah. Selain itu kain kafan juga menjadi hancur. Tapi terjadi pada Gus Dur ini jasad tetap utuh dan kafan putih bersih. Berarti Allah SWT tetap menjaga Gus Dur. Ini menjadi pelajaran dan perhatian publik bahwa Gus Dur merupakan manusia istimewa yang pernah dimiliki Indonesia dan dunia. Menurut Masud, orang sekaliber Gus Dur ini ada tiap seratus tahun sekali. Dalam Hadist, seorang mujadid besar atau pemimpin perubahan sekaliber Gus Dur seratus tahun sekali hadir untuk menyegarkan agama, dalam hal ini agama Islam. (adi/sof) |
Jumat, 18 Februari 2011
Jasad Gus Dur Masih Utuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jombang-HARIAN BANGSA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar